Senin, 31 Mei 2021

RESUME PERSPEKTIF GLOBAL

 

MAKALAH

RESUME PERSPEKTIF GLOBAL

 

Dosen Pengampu :

Drs Faizal Chan, S.Pd., M.Pd

Alirmansyah, S.Pd., M.Pd

Silvina Noviyanti, S.Pd., M.Pd




 

Disusun Oleh :

Rahmah Sr (A1D119066)

R002/4


 

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020





KATA PENGANTAR

 

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karunia dan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah ini yaitu Resume dari materi awal hingga materi akhir untuk memenuhi Tugas Akhir Semester mata kuliah Perspektif Global.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca  untuk makalah ini supaya nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis mohon maaf sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

 

Kerinci, 30 Mei 2021

 

 

 

                                                Penulis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR.. i

DAFTAR ISI. ii

BAB I. 1

PENDAHULUAN.. 1

1.1 Latar Belakang. 1

1.2 Rumusan Masalah. 2

1.3 Tujuan Penulisan. 2

BAB II. 4

PEMBAHASAN.. 4

2.1 Hakikat dan Konsep Perspektif Global 4

2.2 Dimensi, Manfaat, Tujuan dan Masalah Perspektif Global 7

2.3 Hubungan Perspektif Global dengan Ilmu Sosial Lainnya. 10

2.4 Pentingnya Kesadaran dan Wawasan Perspektif Global 11

2.5 Memahami Isu-isu dan Masalah Global dalam Kaitannya dengan Kepentingan Nasional 12

2.6 Ketergantungan Antar Bangsa dan Pembentukan Organisasi Kerjasama Global Maupun Regional 14

2.7 Implikasi Pembelajaran Perspektif Global Terhadap Peran Guru dalam Pembelajaran IPS SD   16

2.8 Peran Perkembangan IPTEK dari Berbagai Aspek Kehidupan. 18

2.9 Global Warming dan Pengaruhnya di Kehidupan Sehari-hari 20

2.10 Lingkungan dan Kearifan Lokal (Indegeneous System) 24

2.11 Bencana Alam dan Cara Penanganannya dari Berbagai Aspek. 26

2.12 Kependudukan, Kemiskinan dan Pendidikan di Indonesia. 27

2.13 Konflik, Disintegrasi Bangsa dan Perdamaian Dunia. 28

BAB III. 33

PENUTUP. 33

3.1 Kesimpulan. 33

3.2 Saran. 33

DAFTAR PUSTAKA.. 34

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kita di lahirkan dan hidup di dalam masyarakat yang kaya dengan tradisi, budaya, nilai, sikap, dan adat istiadat. Dunia ini kaya dengan keberbedaan (dipersity) dan keragaman (mutiplicity) tentang pandangan, bahasa, agama, adat istiadat dan budaya budaya dan sebagainya yang menjadikan kita sebagai makhluk yang unik. Dalam perkembangannya kita mengalami berbagai kemajuan dalam kesadaran dan pandangan. Wawasan nusantara misalnya, merupakan pandangan modern yang melihat bukan perbedaan tapi persamaan, bukan terpisahkan tapi terhubungkan. Sebagai contoh antara orang sunda dan orang batak bukan adanya perbedaaan tetapi adanya persamaan yatu warga negara indonesia yang ramah-tamah. Antara pulau jawa dan sumatra bukan di pisahkan oleh selat sunda tetapi dihubungkan oleh selat sunda.

Saat sekarang kita hidup pada masa millennium ketiga, sekaligus awal abad 21. Era yang lebih populer dengan sebutan globalisasi, era ini ditandai adanya perkembangan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang amat pesat serta dahsyat, sehingga arus informasi dapat menyebar cepat keseluruh belahan dunia. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi tersebut menyebabkan terjadinya kompetisi dalam berbagai bidang kehidupan baik kompetisi bidang ilmu pengetahuaan teknologi, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan maupun sumberdaya manusia.

Perguruan tinggi untuk menghadapi kondisi tersebut harus mampu menyiapkan sumber daya manusia yang mampu berkompetisi dalam pasar global. Program-program yang harus dipersiapkan betul-betul menjawab tantangan globalisasi dan yang lebih penting harus sesuai dengan kebutuhan pasar. Kurikulum merupakan kunci dalam keberhasilan mencetak sumber daya manusia harus mempunyai sifat fleksibel dan luwes, sehingga dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan saat ini. Salah satunya dengan adanya mata kuliah persepktif global. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan materi-materi perspektif global.

 

 

 

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat diambil sebagai berikut :

1.      Apa yang dimaksud dengan Hakikat, Konsep serta Pentingnya Perspektif Global ?

2.      Apa yang dimaksud dengan Dimensi, Manfaat, Tujuan dan Masalah Perspektif Global?

3.      Apa yang dimaksud dengan Hubungan Perspektif Global dengan Ilmu Sosial Lainnya?

4.      Apa yang dimaksud dengan Pentingnya Kesadaran dan Wawasan Perspektif Global?

5.      Apa yang dimaksud dengan Memahami Isu-isu dan Masalah Global dalam Kaitannya dengan Kepentingan Nasional?

6.      Apa yang dimaksud dengan Ketergantungan Antar Bangsa dan Pembentukan Organisasi Kerjasama Global Maupun Regional?

7.      Apa yang dimaksud dengan 7  Implikasi Pembelajaran Perspektif Global Terhadap Peran Guru dalam Pembelajaran IPS SD?

8.      Apa yang dimaksud dengan Peran Perkembangan IPTEK dari Berbagai Aspek Kehidupan?

9.      Apa yang dimaksud dengan Global Warming dan Pengaruhnya di Kehidupan Sehari-hari?

10.  Apa yang dimaksud dengan Lingkungan dan Kearifan Lokal (Indegeneous System)?

11.  Apa yang dimaksud dengan Bencana Alam dan Cara Penanganannya dari Berbagai Aspek?

12.  Apa yang dimaksud dengan Kependudukan, Kemiskinan dan Pendidikan di Indonesia?

13.  Apa yang dimaksud dengan Konflik, Disintegrasi Bangsa dan Perdamaian Dunia?

 

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1.      Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan Hakikat dan Konsep Perspektif Global ?

2.      Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan Dimensi, Manfaat, Tujuan dan Masalah Perspektif Global?

3.      Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan Hubungan Perspektif Global dengan Ilmu Sosial Lainnya?

4.      Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan Pentingnya Kesadaran dan Wawasan Perspektif Global?

5.      Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan Memahami Isu-isu dan Masalah Global dalam Kaitannya dengan Kepentingan Nasional?

6.      Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan Ketergantungan Antar Bangsa dan Pembentukan Organisasi Kerjasama Global Maupun Regional?

7.      Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan 7  Implikasi Pembelajaran Perspektif Global Terhadap Peran Guru dalam Pembelajaran IPS SD?

8.      Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan Peran Perkembangan IPTEK dari Berbagai Aspek Kehidupan?

9.      Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan Global Warming dan Pengaruhnya di Kehidupan Sehari-hari?

10.  Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan Lingkungan dan Kearifan Lokal (Indegeneous System)?

11.  Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan Bencana Alam dan Cara Penanganannya dari Berbagai Aspek?

12.  Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan Kependudukan, Kemiskinan dan Pendidikan di Indonesia?

13.  Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan Konflik, Disintegrasi Bangsa dan Perdamaian Dunia?


 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hakikat dan Konsep Perspektif Global

2.1.1 Global dan Globalisasi

Global artinya sesuatu hal yang berkaitan dengan dunia, internasional, atau seluruh jagat raya (concerning the whole earth). Sesuatu hal ini bisa berarti masalah, kejadian, kegiatan bahkan sikap. Masalah, misalnya kebakaran hutan di Kalimantan yang menyebar hingga negara tetangga Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Kejadian, misalnya Bom Bali I dan Bom Bali II, Bom di Kedutaan Australia, Bom di Hotel J.W Marriot dan Ritz Carlton mempengaruhi opini masyarakat dunia terhadap bangsa Indonesia sehingga secara stereotipe bangsa Indonesia dicap sebagai negara teroris. Kegiatan, misalnya negara Pakistan yang mengadakan uji coba nuklir mendapatkan reaksi positif dan negatif dari negara-negara di dunia. Sikap, misalnya Presiden AS ke-44, Barrack Husein Obama, yang menyatakan sikap “menghormati umat muslim” di dunia, mendapatkan sambutan hangat bukan hanya dari negara-negara Islam, bahkan seluruh dunia sehingga ia mendapatkan nobel perdamaian.

Berdasarkan keempat contoh diatas, hal-hal yang dapat mempengaruhi dunia bukan hanya berkaitan dengan politik saja tetapi juga berkaitan dengan lingkungan, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan segala aspek kehidupan. Sehingga, global didalam pembahasan materi-materi kuliah ini memiliki pengertian menyeluruh, dimana dunia tidak lagi dibatasi oleh batas negara, wilayah, ras, warna kulit dan sebagainya.

Globalisasi adalah suatu proses dengan mana kejadian, keputusan dan kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekwensi yang signifikan bagi individu dan masyarakat di daerah yang jauh (John Huckle (Miriam Steiner, 1996). Era globalisasi ditandai dengan adanya persaingan yang semakin ketat, padatnya informasi, kuatnya komunikasi dan keterbukaan (transparansi). Bangsa Indonesia akan semakin jauh tertinggal dibandingkan Negara-negara lain di dunia jika tidak memiliki kemampuan-kemampuan tersebut.

Hamijoyo dalam Mimbar (1990) menjelaskan ciri-ciri globalisasi, antara lain :

-          Globalisasi perlu didukung oleh kecepatan informasi, kecanggihan teknologi, transportasi dan komunikasi yang diperkuat oleh tatanan organisasi dan manajemen yang tangguh.

-          Globalisasi telah melampaui batas tradisional geopolitik. Batas tersebut harus tunduk pada kekuatan teknologi, ekonomi, social politik dan sekaligus mempertemukan tatanan yang sebelumnya sulit dipertemukan.

-          Adanya ketergantungan antar negara.

-          Pendidikan merupakan bagian dari globalisasi. Penyebaran dalam hal gagasan, pembaharuan dan inovasi dalam struktur, isi dan metode pendidikan dan pengajaran sudah lama terjadi (melalui literature, kontak antar pakar dan mahasiswa).

2.1 2 Perspektif Global

Perspektif adalah cara pandang atau cara berpikir seseorang tentang suatu obyek. Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita juga diarahkan untuk kepentingan global. Dengan kata lain, perspektif global adalah suatu pandangan yang timbul akibat suatu kesadaran bahwa hidup ini adalah untuk kepentingan global yang lebih luas. Dalam cara berpikir, seseorang harus berpikir global, dan dalam bertindak dapat secara lokal (think globally and act locally).

Sebagai pendidik, guru memerlukan suatu pendekatan yang akan menolong siswa untuk mengarahkannya kepada kehidupan yang kompleks dan menjauhi pengertian yang sempit tentang ruang, ras, agama, suku, sejarah dan kebudayaaan. Istilah-istilah dan pemahaman yang sempit seperti kesukuan, kedaerahan, barat-timur, putih-hitam, dapat memunculkan benih-benih konflik sehingga memunculkan pertentangan dunia. Olah karena itu, guru harus menanamkan nilai-nilai yang baik kepada peserta didik dan pemahaman bahwa kehidupan dia dan kita adalah merupakan bagian dari kehidupan dunia.

 

2.1.3 Pendidikan Global

Pendidikan global merupakan upaya sistematis untuk membentuk wawasan dan perspektif mahasiswa dan perspektif siswa, karena melalui pendidikan global siswadibekali materi secara utuh dan menyeluruh berkaitan dengan masalah global. Pendidikan global menawarkan suatu makna bahwa kita hidup didalam masyarakat manusia, dimana perkampungan global dimana manusia saling terhubung, baik suku, bangsa dan batas Negara tidak menjadi penghalang dan merupakan komunitas dari perbedaan diantara orang-orang yang berbeda bangsa. Pendidikan global mempersiapkan siswa untuk memahami dan mengatasi adanya ketergantungan global dan keberagaman budaya, yang mencakup hubungan, kejadian dan kekuatan yang tidak dapat diisikan kedalam batas-batas negara dan budaya (Hoopes,1997).

Manfaat dan kegunaan dari mempelajari perspektif global antara lain sebagai berikut:

Ø  Meningkatkan wawasan dan kesadaran para guru dan bahkan siswa bahwa kita bukan hanya penghuni dari satu desa, provinsi, negara, akan tetapi penduduk dari satu dunia yang mempunyai ketergantungan satu sama lain. Oleh karena itu dalam bersikap dan bertindak harus mencerminkan sebagai warga Negara yang baik.

Ø  Menambah dan memperluas pengetahuan kita tentang dunia sehingga kita dapat mengikut perkembangan dunia dalam berbagai aspek terutama dalam perkembangan iptek

Ø  Mengondisikan para mahasiswa untuk berpikir integral bukan general sehinggal suatu gejala atau masalah dapat di tanggulangi dari berbagai aspek

Ø  Melatih kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap perkembangan dunia

 

Tujuan diberikannya perspektif global adalah sebagai berikut:

Ø  Mendorong para guru untuk mempelajari lebih banyak tentang materi dan maslah yang berkaitan dengan masalah global

Ø  Mendorong para guru untuk mempelajari maslah yang berkaitan dengan lingtas budaya

Ø  Mengembangkan dan memahami makna perspektif global baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan propesinya

 

Berdasarkan tujuan tersebut maka, peran guru adalah :

Ø  Memberikan bekal pengetahuan kepada siswa tentang pentingnya pengetahuan global dalam memahami maslah-masalah tertentu.

Ø  Meningkatkan kesadaran dan wawasan anak didik sebagai landasan dalam melakukan tindakan yang berdampak global.

Ø  Memberikan contoh dan teladan dalam aktivitas sehari-hari, yang mempunyai pengaruh terhadap masalah global.

 

2.2 Dimensi, Manfaat, Tujuan dan Masalah Perspektif Global

2.2.1 Dimensi Perspektif Global

Perspektif global bertolak dari masalah hidup sehari-hari, misalnya masalah pendidikan, kesejahteraan, kesehatan, pengangguran, kemiskinan, dan sebagainya. Semua permasalahan ini berdampak pada permasalahan global. Dalam kaitannya dengan budaya dalam era globalisasi, Makagiansar (Mimbar,1990) mengajukan empat dimensi, yaitu :

Ø  Afirmasi atau penegasan dari dimensi budaya dalam proses pembangunan bangsa dan masyarakat. Pembangnan akan terasa hampa jika tidak diilhami oleh kebudayaan bangsanya. Nilai budaya suatu bangsa menjadi landasan bagi pembangunan suatu Negara, serta merupakan alat seleksi bagi pengaruh luar yang sudah tidak terkendali.

Ø  Ereafirmasi dan mengembangkan identitas budaya dan setiap kelompok manusia berhak diakui identitas budayanya.

Ø  Partisipasi, bahwa dalam pengembangan suatu bangsa dan Negara partisipasi dari masyarakat sangat diperlukan.

Ø  Memajukan kerjasama antarbudaya. Hal ini dimaksudkan agar ada saling mengisi, mengilhami sehingga adanya kemajuan dan peningkatan antar budaya bangsa.

 

2.2.2 Manfaat Perspektif Global

Secara politis peran negara bergeser dari penentu dan pembuat wawasan kebangsaan menjadi penjaga stabilitas dan pengontrol politik baik di dalam maupun luar negeri. Perlu disadari bahwa negara kita berhadapan dengan faktor luar yang sangat kuat. Oleh karena itu, peningkatan kerja sama dengan negara lain dalam segala bidang perlu ditingkatkan. Negara harus bersifat terbuka, karena kerja sama dalam berbagai bidang menuntut adanya komitmen yang tinggi. Negara harus beradaptasi dengan sistem yang terus berubah, aktif mengikuti dan mengadakan perubahan Berikut ini beberapa manfaat mempelajari perspektif global.

Ø  Meningkatkan wawasan dan kesadaran para pendidik dan peserta didik bahwa kita bukan hanya penghuni satu daerah, tetapi mempunyai ketergantungan dengan orang lain di belahan bumi yang lain. Oleh karena itu sikap kita harus mencerminkan “sikap ketergantungan”  tersebut.

Ø  Menambah dan memperluas pengetahuan kita tentang dunia, sehingga dapat megikuti perkembangan dunia dalam berbagai aspek terutama perkembangan iptek.

Ø  Mengkondisikan para mahasiswa untuk berpikir integral bukan general, sehingga suatu gejala atau masalah dapat ditanggulangi dari berbagai aspek.

Ø  Melatih kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap perkembangan dunia dengan segala aspeknya.

2.2.3 Tujuan Perspektif Global

Tujuan diberikannya perspektif global menurut Marryfield, 1977 adalah :

Ø   Mendorong mahasiswa untuk mempelajari lebih banyak tentang materi dan masalah yang berkaitan dengan masalah global.

Ø   Mendorong para guru untuk mempelajari masalah yang berkaitan dengan masalah lintas budaya.

Ø   Pengembangkan dan memahami makna perspektif global baik dalam kehidupan sehari-hari maupun pengembangan profesinya.

 

Berdasarkan tujuan tersebut maka, peran guru adalah :

Ø   Memberikan bekal pengetahuan kepada siswa tentang pentingnya pengetahuan global dalam memahami maslah-masalah tertentu.

Ø   Meningkatkan kesadaran dan wawasan anak didik sebagai landasan dalam melakukan tindakan yang berdampak global.

Ø   Memberikan contoh dan teladan dalam aktivitas sehari-hari, yang mempunyai pengaruh terhadap masalah global.

 

Lee Anderson dan Charlotte Anderson (1979) menyatakan bahwa ada 5 tujuan pokok dari perspektif global, yaitu:

Ø   Mengembangkan pengertian keberadaan mereka sebagai individu-individu yang membentuk masyarakat.

Ø  Mengembangkan pengertian bahwa mereka merupakan anggota dari masyarakat dunia.

Ø  Mengembangkan pengertian bahwa mereka adalah penghuni planet bumi ini dan kehidupannya bergantung pada planet bumi tersebut.

Ø  Peserta didik harus diberi pengertian bahwa mereka adalah partisipan atau pelaku aktif dalam masyarakat global ini. 

Ø  Mendidik peserta didik agar mempunyai kemampuan untuk hidup secara bijaksana dan bertanggung jawab sebagai individu, sebagai umat manusia, sebagai insan penghuni planet bumi ini, serta sebagai anggota masyarakat global.

 

2.2.4     Masalah Perspektif Global

Ø  Penduduk dan keluarga berencana (population and family planning)

Ø  Hak rakyat menentukan pemerintahan sendiri (self-determination)

Ø  Pembangunan (development)

Ø  Hak asasi manusia (human right)

Ø  Emigrasi, imigrasi dan pengungsian (emigration, immigration and refugees)

Ø  Kepemilikan bersama secara global (the global commnos)

Ø  Lingkungan hidup dan sumber daya alam (environment and natural resources)

Ø  Persebaran kemakmuranteknologi informasi

Ø  Sumber daya

Ø  Jalan masuk ke pasar

Ø  Kelaparan dan bahan pangan

Ø  Perdamaian dan keamanan

Ø  Prasangka dan diskriminasi.

Isu dan masalah diatas bukan lagi hanya dirasakan secara lokal dan regional di tempat-tempat serta kawasan-kawasan tertentu, melainkan telah menjadi isu dan masalah global yang dirasakan serta disadari oleh masyarakat dunia. Badan dan lembaga dunia, baik organisasi yang merupakan bagian dari PBB maupun diluar PBB seperti LSM (lembaga swadaya masyarakat), telah menaruh perhatian serta kepedulian terhadap masalah-masalah global tersebut.

 

2.3 Hubungan Perspektif Global dengan Ilmu Sosial Lainnya

2.3.1        Perspektif Global dari Visi Geografi, Sejarah dan Ekonomi

Ø  Perspektif global dari visi geografi, yakni suatu kemampuan memandang secara mendalam berkenaan dengan fenomena, proses, dan masalah keruangan permukaan bumi, baik untuk masa lampau, saat ini terutama untuk masa yang akan datang

Ø  Perspektif global dari visi sejarah, yakni suatu kemampuan memandang secara mendalam berkenaan dengan pengalaman masa lampau, sejarah tentang tokoh – tokoh, bangunan – bangunan, perang, pertemuan internasional, dan peristiwa bersejarah yang memiliki dampak luas terhadap tatanan kehidupan global sebagai acuan transformasi budaya serta pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia ( SDM ) generasi muda untuk memasuki kehidupan global dihadapannya

Ø  Perspektif global dari visi ekonomi, yakni terkait dengan pertumbuhan penduduk, kemajuan dan penerapan IPTEK dalam proses produksi serta distribusi, kebutuhan yang cenderung tidak terbatas kuantitasnya

2.3.2        Perspektif Global dari Visi Politik, Sosiologi dan Aantropologi

Ø  Perspektif global dari visi politik,mencakup hubungan antarnegara yang lebih akrab disebut hubungan global dimana pengakuan dan perjuangan politik menjadi modal utama untuk mengembangkan diri ditengah – tengah dunia Internasional. Misalnya keberhasilan perjuangan politik Indonesia yang berlandaskan politik luar negeri bebas aktif, telah membawa Indonesia menjadi negara yang diperhitungkan dalam percaturan politik dunia oleh negara – negara besar.

Ø  Perspektif global dari visi sosiologi, yakni interaksi sosial yang makin intensif sampai ke tingkat global, menunjukkan perubahan sosial di masyarakat sampai  ke proses modernisasi. Perubahan dan kemajuan yang positif meningkatkan kesejahteraan dalam arti yang seluas – luasnya, harus kita syukuri sedangkan yang berdampak negatif harus kita waspadai bahkan secara aktif kita harus mencari alternatif pemecahannya

Ø  Perspektif global dari visi antropologi, yakni mengamati, menghayati, dan memprediksi perkembangan kebudayaan secara menyeluruh yang aspek serta unsur – unsurnya itu berkaitan satu sama lain terintegrasi dalam kehidupan umat manusia.

 

2.3.3        Perspektif Global dari Visi Iptek, Transportasi, Komunikasi dan Internasional

Ø  Perspektif global dari visi IPTEK, yakni produk budaya manusia dengan kesadaran yang tinggi, manusia dituntut kemampuan untuk mengendalikan IPTEK yang bermata dua demi kesejahteraan umat manusia dengan kelestarian lingkungan hidup

Ø  Perspektif global dari visi transportasi, yakni sarana yang sangat bermakna dalam mendukung proses keteergantungan umat manusia dalam berbagai aspek kehidupan pada tatanan global hari ini dan di masa yang akan datang

Ø  Perspektif global dari visi komunikasi, yakni sarana saling pengertian internasional dalam menghadapi kehidupan global yang penuh masalah dan tantangan hari ini serta masa yang akan datang

Ø  Perspektif global dari visi internasional, yakni lembaga internasional baik Perserikatan Bangsa – Bangsa maupun organisasi independen, meemiliki kedudukan, fungsi, dan peranan yang bermakna dalam menopang saling pengertian serta saling ketergantungan antar bangsa dan negara yang beragam sistem politik, ekonomi, budaya, serta keadaan rasialnya

 

2.4 Pentingnya Kesadaran dan Wawasan Perspektif Global

2.4.1 Pentingnya Kesadaran dalam Perspektif Global

Kesadaran adalah kemampuan untuk melihat dirinya sendiri sebagaimana orang lain dapat melihatnya. Dengan kata lain kesadaran adalah pengakuan diri. Dikaitkan dengan perspektif global adalah pengakuan bahwa kita adalah bukan semata –mata sebagai warga suatu negara tetapi warga dunia, yang mempunyai ketergantungan terhadap orang lain dan bangsa lain, serta terhadap alam sekitar baik local, nasional dan global.

Wawasan menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia Jilid 17 (1991) adalah sikap pandang atau cara pandang yang melihat sesuatu sebagai suatu kepentingan. Perspektif global mencangkup dua sisi yaitu kesadaran dan wawasan. Tanpa kesadaran kita tidak dapat memahami masalah global, dan tanpa wawasan kita tak akan mampu mempertahankan kehidupan global. Untuk mendukung kesadaran dan wawasan kita perlukan adanya landasan seperti :

a.       Nasionalisme (Kesadaran Nasional)

b.      Norma Dan Agama

c.       Nilai Budaya Bangsa

2.4.2 Pentingnya Wawasan dalam Perspektif Global

Globalisasi adalah peluang, apabila peluang tersebut tidak kita manfaatkan, maka selamanya kita akan terus ketinggalan. Menurut Makagiansar (Mimbar Pendidikan 1989) agar kita dapat meningkatkan wawasan global ini, maka pendidikan memegang peran penting.

Melalui pendidikan maka Anda harus mampu mengembangkan 4 hal seperti berikut :

Ø  Kemampuan mengantisipasi (anticipate)

Ø  Mengerti dan mengatasi situasi (cope)

Ø  Mengakomodasi (accomodate)

Ø  Mereorientasi (reorient)

Menurut pendapat HAR Tilaar (1998) tentang kondisi yang mencetuskan konsep-konsep inovasi yang dapat meningkatkan wawasan anda tentang masalah global dan globalisasi sebagai berikut:

Ø  Kompetitif

Ø  Kualitas

Ø  Superhighway

Ø  Komunikasi

Ø  Bisnis

Ø  Teknologi

 

2.5 Memahami Isu-isu dan Masalah Global dalam Kaitannya dengan Kepentingan Nasional

2.5.1 Isu-isu dalam Kaitannya dengan Kepentingan Nasional

Mengenai isu dan masalah global, Merry M. Merryfield (1997:8) mengemukakan pokok-pokok diantaranya :

Ø  Penduduk dan Keluarga Berencana

Masalah penduduk merupakan masalah yang sudah mendunia. Persoalan ketidakseimbangan antara pertumbuhan dan jumlah penduduk dengan ketersediaan bahan pangan, lapangan kerja serta pamukiman yang merupakan masalah kesejahteraan, bukan hanya masalah yang menimpa Indonesia melainkan masalah yang dialami juga oleh Negara-negara  di dunia.

Salah satu upaya untuk mengatasi masalah penduduk yaitu dengan melakukan program Keluarga Berencana (KB) dengan mengatur jumlah anggota keluarga demi kesejahteraan masing-masing keluarga. Program ini selain merupakan upaya pemecahan masalah, pada pelaksanaannya juga masih menjadi permasalahan global.

Ø  Pembangunan

Pembangunan menurut Bartelmus (1986:3) merupakan proses yang berupaya memperbaiki kondisi hidup masyarakat, baik kondisi material maupun non material termasuk kebutuhan fisikal, telah-sedang-akan dilakukan oleh semua bangsa di dunia ini. Namun karena pelaksanaannya melibatkan semua sumber baik SDA maupun SDM termasuk kemampuan IPTEKnya, pembangunan masih mengalami berbagai masalah dan kendala. Dengan demikian pembangunan merupakan suatu masalah global.

Ø  Hak Asasi Manusia (HAM)

Dalam kehidupan di masyarakat hak asasi manusia mendapat perlakuan yang berbeda-beda oleh pihaik-pihak tertentu, sehingga terjadi suatu pelanggaran HAM. Diskriminasi rasial, etnis, agama, dan lainnya merupakan contoh pelanggaran HAM. HAM ini tidak hanya merupakan masalah local dan regional di kawasan tertentu, namun juga merupakan masalah global.

Ø  Migrasi

Perpindahan penduduk, baik dala emigrasi, imigrasi maupun pengungsian terjadi  dimana-mana di dunia ini. Faktornya bermacam-macam, mulai dari factor ekonomi, bencana alam, wabah, politik sampai keamanan. Bagi pelakunya mungkin merupakan jalan keluar  dari masalah yang dialaminya, namun bagi kawasan yang didatangi mungkin akan menjadikan suatu masalah, karena mnyangkut tempat penampungan, lapangan kerja, bahan kebutuhan, dan lain-lainnya. Masalah migrasi ini merupakan suatu maslah global.

Ø  Lingkungan dan Sumber Daya

Masalah lingkungan seperti pencemaran (udara, tanah, air, suara, atau kebisingan, sinar yang menyilaukan), banjir, kekeringan, tanah longsor, hama dan sebangsanya yang mengganggu bahkan mengancam kehidupan manusia, tidak hanya terjadi secara local atau regional, namun sudah menjadi masalah global. Sumber Daya Alam (SDA) merupakan suatu bentuk materi atau energy yang diperoleh dari lingkungan fisikal yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia. Kandungan, persediaan, penggalian dan pemanfaatan sumber daya, khususnya sumber daya alam, tidak hanya menyangkut pemerintah serta Negara pemilik sumber daya alam yang bersangkutan, melainkan juga melibatkan Negara-negara lain yang berkepentingan.

 

2.5.1        Masalah-masalah Global dalam Kaitannya dengan Kepentingan Nasional

Ø   Negara yang terbelakang adalah negara yang kemampuan SDM-nya masih sangat rendah dalam menguasai dan memanfaatkan IPTEK untuk menggali sumber daya alam serta lingkungan bagi kemakmurannya. Contoh : negara – negara di afrika dan Amerika latin dan beberapa negara di kawasan Asia.

Ø   Negara sedang berkembang adalah negara yang kemampuan SDM-nya lebih maju dibanding negara terbelakang dalam menguasai dan memanfaatkan IPTEK untuk menggali sumber daya alam serta lingkungan bagi kemakmurannya. Contoh : negara di Asia Tenggara ( kecuali Singapura ), Mesir, Maroko, Republik Afrika Selatan dan negara – negara di timur tengah

Ø   Negara maju adalah negara yang SDM-nya telah menguasai dan memanfaatkan IPTEK canggih dalam kehidupannya. Contoh : Eropa barat, Amerika utara dan Jepang

 

2.6 Ketergantungan Antar Bangsa dan Pembentukan Organisasi Kerjasama Global Maupun Regional

2.6.1    Ketergantungan dan Keterkaitan Antar Bangsa

Keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia terjadi melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Keadaan seperti ini juga sering disebut globalisasi, yakni suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara. Banyaknya transportasi yang lalu lalang keliling dunia entah itu membawa penumpang ataupun barang jelas menunjukkan adanya keterkaitan antar manusia di dunia.

 

2.6.2 Bidang-bidang yang mengalami keterkaitan dan ketergantungan antar manusia di dunia, antara lain:

Ø  Bidang ekonomi

Kedua negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya.

Ø  Bidang Informasi

Kemajuan teknologi informasi melalui satelit, komputer, internet dan media massa memungkinkan berita dari belahan dunia dapat cepat sampai ke belahan dunia lain.

Ø  Bidang Kebudayaan

Perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal abad ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi .  Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membutuhkan penyesuaian tata nilai dan perilaku . Pengembangan kebudayaan diharapkan dapat memberikan arah bagi perwujudan identitas nasional yg sesuai dgn nilai-nilai luhur budaya bangsa.

Ø  Bidang hiburan

Dalam bidang hiburan seperti film, tontonan televise, radio kita anatar bangsa bias saling tukar menukar tontonan tersebut.

 

2.6.3 Kerjasama Regional ASEAN dan APEC

Ø  Kerjasama Regional ASEAN

Kerjasama regional ini didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 oleh 5 negara, yaitu Indonesia, Singapuran, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Kelima Negara tersebut meneypakati deklarasi Bangkok yang isi pokoknya bahwa mereka bersepakat untuk bekerja sama dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mendorong tercapainya perdamaian regional. keanggotaanASEAN mengalami perkembangan ketika Brunei Darussalam diterima sebagai anggota penuh pada tanggal 8 Januari 1984, dan Vietnam menambah jumlah anggota ASEAN 7 setelah resmi diterima sebagai anggota pada tanggal 28 juli 1995. ASEAN juga membuka diri untuk bekerja sama dengan pihak-pihak lain dalam kerangka kerjanyamelalui pertemuan tahunan dengan mitra-mitra dialognya, yaitu Australia, Canada, Masyarakat Eropa, Jepang, Selandia baru, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Melalui ASEAN-PMC organisasi regional ini mengadakan tukar pikiran mengenai isu-isu politik dan keamanan yang ada dikawasan Asia-Pasifik.

Ø  Kerjasama Regional APEC

APEC adalah organisasi regional yang meliputi kawasan Asia-Pasifik yaitu Asia timur ( Hongkong, Jepang, Korea, dan Taiwan), NAFTA(Kanada, Mexico, dan Amerika Serikat), ASEAN( Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand), China, Oceania, dan Chili. Salah satu prinsip APEC adalah regionalism yang terbuka sebagaimana yang diidentifikasi oleh sekelompok orang yang ahli dan berkepentingan regionalism yang terbuka tersebut yaitu suatu proses kerjasama regional yang tidak hanya mengurangi hambatan-hambatan intra regional dalam interaksi perekonomian,tetapi juga hambatan-hambatan terhadap pihak luar sebagai kemungkinan pihak dari luar regional mampu berinteraksi dalam perekonomian.

 

2.7 Implikasi Pembelajaran Perspektif Global Terhadap Peran Guru dalam Pembelajaran IPS SD

2.7.1 Perspektif Global Sebagai Bagian dari IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial tidak bisa  dipisahkan dari hakikat manusia.Setiap manusia sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk   individu  manusia  dengan  kemampuan  dan  pengetahuan  yang   dimiliki   berhak   memutuskan   sesuatu,  tanpa campur tangan orang lain. Tetapi sebagai makhluk  sosial  manusia  tidak  bisa  manusia  tidak  bisa  hidup  sendiri  tanpa  bantuan  orang  lain. 

Perspektif global akan menekankan keanggotaan setiap manusia sebagai warga Negara dunia/global. Partisipasi dan pengetahuan merupakan 2 hal yang saling berkaitan satu sama lain seperti sekeping mata uang. Orang tidak mungkin berpatisipasi tanpa mengetahui bagaimana cara berpatisipasinya, demikian juga sebaliknya untuk apa berpengetahuan kalau tidak berpatisipasi. Partisipasi memerlukan adanya pengetahuan, sehingga di dalam partisipasi tersebut akan tercipta tujuan secara harmonis. Pengetahuan akan menyebabkan interaksi social seperti kerjasama, saling ketergantungan, dan saling pengaruh mempengaruhi berlangsung secara harmonis sehingga kompetisi ataupun persaingan yang mengarah pada konflik dapat ditekankan sampai ke tingkat yang paling rendah. 

IPS sangat erat kaitannya dengan persiapan anak didik untuk berperan aktif atau berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia dan terlibat dalam pergaulan masyarakat dunia (global society). IPS harus dilihat sebagai suatu komponen penting dari keseluruhan pendidikan kepada anak. IPS memerankan peranan yang signifikan dalam mengarahkan dan membimbing anak didik pada nilai-nilai dan perilaku yang demokratis, memahami dirinya dalam konteks kehidupan masa kini, memahami tanggung jawabnya sebagai bagian dari masyarakat global yang interdependen.

 

2.7.2 Implementasi Pembelajaran Perspektif Global Terhadap Peran Guru di Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran IPS

Ø  Masalah-masalah Global yang Dikembangkan dalam Pembelajaran IPS

Masalah global terjadi jika masalah dunia itu,  lingkupnya  telah  mengglobal.  Sebagai contohnya adalah pencemaran udara. Selama pencemaran   udara   hanya   memperlihatkan gejala   yang   terjadi   sewaktu-waktu dalam frekuensi     yang     sangat     rendah, masih dinyatakan   sebagai   fenomena   pencemaran  udara.     Tetapi     jika telah  mengundang  pemecahan   karena   telah   ada   pada   tahap   membahayakan lingkungan, dapat dinyatakan sebagai   masalah   pencemaran   udara.   Jika lingkupnya  semakin  meluas  dari  batas-batas lokal   menembus   batas-batas   regional   dan telah mendunia pencemaran udara itu menjadi masalah global.

Ø  Peran Guru

Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan pihak yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Kepiawaian dan kewibawaan guru sangat menentukan kelangsungan proses belajar mengajar di kelas maupun efeknya di luar kelas.Guru harus pandai membawa siswanya kepada tujuan yang hendak dicapai.

Menurut Tohirin (2005:152) bahwa peran guru ialah keseluruhan tingkah laku yang harus dilakukan oleh guru dalam melaksanakan  tugasnya sebagai guru.Secara professional, peran guru meliputi:

1.      Sebagai Pengajar

2.      Sebagai Pendidik

3.      Sebagai Teladan

4.      Sebagai Pengembang Metode Pembelajaran

 

2.8 Peran Perkembangan IPTEK dari Berbagai Aspek Kehidupan

2.8.1 Pengertian IPTEK

IPTEK merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai berbagai informasi dan pengetahuan mengenai teknologi yang terdapat di berbagai bidang. Dengan memanfaatkan berbagai teknologi akan banyak manfaat yang akan didapatkan. Banyak sektor-sektor kehidupan yang dimana sangat membutuhkan dorongan dari berbagai teknologi untuk mencapai kemajuan. 

2.8.2 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Ø  Zaman purba (4 juta tahun yang lalu)

Di kenal dengan zaman batu, zaman batu adalah masa zaman prasejarah yang luas, ketika manusia menciptakan alat dari batu (karena tidak memiliki teknologi yang lebih baik). Kayu, tulang dan bahan lain juga di gunakan, di bentuk untuk di manfaatkan sebagai alat memotong dan senjata. Istilah ini berasal dari sistem 3 zaman.Zaman batu sekarang di pilah lagi menjadi masa paleolitikum, mesolitikum, megalitikum dan neolitikum, yang masing-masing di pilah-pilah lagi lebih jauh.

Ø  Zaman yunani (600-200 SM)

Antara masa 600 SM hingga 200 SM sejarah mencatat adanya kemajuan berpikir umat manusia dalam lapangan ilmu dan teknologi yang berpusat di yunani. Pada waktu itu terjadi perubahan besar pada cara berpikir umat manusia. Salah satunya menemukan hukum atau dalilpythagoras. penemuan pythagoras ini mendasri ilmu matematika.

Ø  Zaman pertengahan (31 SM-628 SM)

Zaman ini sering disebut zaman kegelapan karena perkembangan ilmu pengetahuan terhenti di Eropa.Agama Kristen mulai berkembang & mendominasi kehidupan masyarakat eropa. Namun sebaliknya perkembangan IPTEK di dunia islam kurang berkembang.

Ø  Zaman Modern (658 M-Sekarang

Perkembangan ilmu pengetahuan di zaman modern didorong atau diawali dengan berkembangnya zaman Renaissans.Masa ini merupakan fase lahir dan berkembangnya kembali budaya Yunani – Romawi Kuno.Perkembangan Renaissance tidak terlepas dari fase sebelumnya yakni, perkembangan ilmu pengetahuan pada masa penerjemahan di masa Islam.

2.8.3 Peranan IPTEK dalam Kehidupan Manusia

A.       Peranan terhadap Kebutuhan Pokok Manusia

Ø  Pangan Ditemukannya bibit unggul dengan memanfaatkan sinar zat radioaktif yang dapat mengadakan mutasi gen.

Ø  Sandang kemajuan teknologi, kita tidak perlu menunggu terlalu lama hasil serat tanaman kapas karena dengan serat sintesis, pembuat tekstil dapat dilakukan secara besar-besaran dalam waktu yang singkat

Ø  Papan manusia mampu membangun rumah dan gedung pencakar langit sehingga tidak membutuhkan lahan yang luas untuk membangun pemukiman.

B.        Peranan terhadap  Kehidupan Manusia

Ø  Komunikasi contohnya penemuan telepon, Penemuan pesawat radio, Penemuan televise, Penemuan computer dan sekarang di temukan smarphone yang sangat berguna untuk komunikasi jarak jauh

Ø  Transportasi contohnya dengan diterapkan ilmu pengetahuan alam dan teknologi modern, orang dapat membuat sarana transportasi, misalnya sepeda motor, mobil, bus, kereta api, kapal laut, pesawat terbang.

Ø  Kesehatan contohnya meningkatkan ilmu dan fasilitas di bidang kedokteran. Berkembangnya cabang-cabang ilmu di bidang pengobatan dan penemuan alat kedokteran seperti mikroskop, banyak membantu pemecahan masalah di bidang kedokteran.

Ø  Pendidikan contohnya munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya penyampai materi atau sumber ilmu pengetahuan

Ø  Ekonomi dan Industri contohnya pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi, Mudahnya kegiatan jual beli, bahkan penjua dan pembeli tidak perlu bertatap muka untuk bertransaksi.

 

2.9 Global Warming dan Pengaruhnya di Kehidupan Sehari-hari

2.9.1 Pengertian Global Warming

Pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C selama seratus tahun terakhir.

 

2.9.2 Proses Global Warming

Proses pemanasan global atau global warming di awali dengan pancaran atau radiasi matahari. Ada beberapa gas-gas di atmosfear bumi yang bertugas menahan panas tersebut. Pada saat pemanasan global terjadi, justru kembali ke bumi. Atmosfer bumi terdiri dari sekitar 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen, dan 1 persen gas lainnya. Sebagian gas tersebut disebut sebagai gas rumah kaca yang meliputi uap air, karbon dioksida, ozon, metana, dan dinitrogen oksida. Gas-Gas inilah yang bekerja sebagai 'selimut' yang menjaga bumi. Meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi terjadi akibat meningkatnya emisi gas rumah kaca. Hal itulah yang membuat adanya global warming yang menyebabkan perubahan ekosistem di bumi, seperti, perubahan iklim yang ekstrem.

 

 

 

 

2.9.3 Penyebab Global Warming

Ø  Bahan bakar bensin

Penggunaan bahan bakar bensin secara cuma-cuma juga bisa menjadi penyebab pemanasan global. Bahan bakar bensin yang digunakan pada mobil dan motor misalnya. Saat bensin digunakan sebagai bahan bakar, maka akan timbulkan gas karbondioksida. Bahayanya, gas ini akan sangat berpengaruh pada pemanasan global.Gas karbondioksida ini pada akhirnya akan menangkap cahaya panas. Namun sayangnya, cahaya panas ini tidak bisa disalurkan ke luar angkasa. Pada akhirnya, cahaya panas hanya akan kembali ke bumi. Hingga berdampak buruk bagi polusi udara di bumi.

Ø  Boros Listrik

Boros listrik pun bisa menjadi penyebab pemanasan global. Ada penguapan pada listrik yang terlalu sering digunakan. Upaya yang bisa dilakukan adalah lebih efisien menggunakan. Disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak asal-asalan.

Ø  Polusi Metana

Gas metana berasal dari bahan-bahan organik. Terutama terkait hasil pemecahan bakteri pada pertanian, perkebunan, dan peternakan. Semakin tinggi produksi hewan ternak maka gas metana inilah salah satu contohnya. Semakin meningkat produksinya, maka yang akan dilepaskan ke permukaan bumi juga semakin meningkat.

Ø  Sampah Plastik

Penyebab pemanasan global selanjutnya berasal dari hasil kegiatan manusia. Salah satunya ada tumpukan sampah plastik yang tak terkendali sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Menurut penelitian, plastik mengeluatkan gas metana dan etilena ketika terkena sinar matahari dan berakibat rusak. Gas metana alami atau buatan dikatakan sebagai penyebab utama perubahan iklim. Tentu saja hal ini akan berhubungan dengan peningkatan pemanasan global.

Ø  Gas Karbon Monoksida

         Gas karbon monoksida bisa menjadi penyebab pemanasan global. Gas ini amat berkaitan erat dengan aktivitas manusia. Apalagi jika aktivitas manusia ini berkaitan dengan penggunaan kendarakan bermotor. Gas karbon monoksida inilah yang akan dikeluarkan oleh kendarakan bermotor dan sebabkan polusi.

Ø  Konsumtif

Sifat yang berlebihan dalam mengonsumsi suatu barang ternyata juga berdampak buruk terhadap lingkungan. Dilansir dari reusethisbagproduk-produk yang digunakan manusia berkontribusi 60% penghasil gas rumah kaca. Hal itu dikarenakan penggunaan energi untuk memproduksi produk tersebut dan menjaganya untuk tetap bisa digunakan membutuhkan jumlah energi yang sangat banyak. Di mana energi tersebut meliputi penggunaan listrik dan aatu bara.

Ø  Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca bisa menjadi penyebab pemanasan global. Hal ini disebabkan karena efek panas yang dipantulkan ke permukaan bumi terperangkap. Utamanya terperangkap oleh gas-gas di lapisan atmosfer. Akibatnya lagi, gas ini justru berhenti dan tidak dapat diteruskan ke luar angkasa. Hal ini kemudian membuat panas cahaya matahari dipantulkan kembali ke permukaan bumi.

2.9.4 Dampak Global Warming

Ø  Naiknya Suhu Bumi

Dampak pemanasan global yang pertama adalah naiknya suhu bumi. Berdasarkan hasil pengamatan, 2015 dikatakan sebagai tahun terpanas dalam sepanjang sejarah. Naiknya gelombang panas bumi ini pun diperkirakan akan terus terjadi di tahun-tahun berikutnya. Bahkan naiknya suhu bumi dapat diprediksi mencapai angka 54 derajat Celcius.

Ø  Naiknya Permukaan Air Laut

Selain suhu bumi yang semakin panas, kondisi global warming juga berdampak pada naiknya permukaan air laut. Dalam hal ini, meningkatnya suhu bumi mengakibatkan gletser dan lapisan es di seluruh dunia mencair. Mencarinya gletser dan lapisan es ini tentu akan meningkatkan volume air laut. Kondisi ini tentu akan mengancam pulau-pulau yang ada di dataran rendah serta kota-kota yang berdekatan dengan pesisir pantai.

Ø  Cuaca Ekstrem

Dampak pemanasan global juga berpengaruh pada kondisi cuaca yang semakin tidak terkendali. Berbagai peristiwa akibat cuaca ekstrem pun semakin sering terjadi. Mulai dari kebakaran hutan, kekeringan, hingga banjir yang melanda kota-kota besar di seluruh dunia. Beberapa kondisi ini pun sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Ø  Meningkatnya Suhu dan Keasaman Air Laut

Dampak pemanasan global yang terakhir adalah meningkatnya suhu dan keasaman air laut. Dalam hal ini, lautan menyerap sebagian besar panas yang disebabkan oleh gas karbon dioksida. Hal inilah yang mengakibatkan laut menjadi lebih hangat dan lebih asam.

2.9.5 Cara Mencegah Global Warming

Ø  Beli Barang Hemat Energi

Peralatan rumah sekarang hadir dalam berbagai model hemat energi. Sebut saja lampu LED yang dirancang untuk memberikan cahaya yang tampak lebih alami dengan menggunakan energi yang jauh lebih sedikit daripada bola lampu standar

Ø  Reduce, Reuse, dan Recycle

Reduce, Reuse, Recycle adalah langkah sederhana mengurangi pemanasan global. Reduce adalah kegiatan menggunakan produk kemasan, terutama plastik seminimal mungkin. Langkah ini juga akan membantu mengurangi pemborosan. Reduce juga bisa dilakukan dengan membeli produk yang dapat digunakan kembali alih-alih yang sekali pakai. Reuse adalah langkah menggunakan kembali benda-benda bekas seperti kantong plastik atau botol plastik. Sementara recycle adalah kegiatan mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai menjadi berguna lagi, Kamu bisa mendaur ulang kertas, plastik, koran, kaleng kaca dan limbah lainnya menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Ø  Kurangi Berkendara  Pribadi

Mengurangi berkendara dengan kendaraan pribadi berarti lebih sedikit emisi. Selain menghemat bensin, berjalan kaki dan bersepeda adalah bentuk olahraga yang menyehatkan.

 

2.10 Lingkungan dan Kearifan Lokal (Indegeneous System)

2.10.1 Pengertian

Lingkungan adalah kombinasi dari kondisi fisik meliputi keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di darat dan di laut, dengan lembaga-lembaga yang mencakup penciptaan manusia sebagai keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik. Lingkungan juga dapat diartikan ke dalam segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia. Lingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan.

Kearifan lokal adalah cara dan praktik yang dikembangkan oleh sekelompok masyarakat yang berasal dari pemahaman mendalam mereka akan lingkungan setempat yang terbentuk dari tinggal di tempat tersebut secara turun-menurun. Kearifan lokal muncul dari dalam masyarakat sendiri, disebarluaskan secara non-formal, dan dimiliki secara kolektif oleh masyarakat yang bersangkutan. Selain itu, kearifan lokal juga dikembangkan selama beberapa generasi dan tertanam di dalam cara hidup masyarakat yang bersangkutan sebagai sarana untuk mempertahankan hidup.

2.10.2 Lingkungan dan Kearifan Lokal (Indegeneous System)

Dalam lingkungan dan kearifan local ini ada sistem pengetahuan lokal, kearifan lokal atau kearifan tradisional (indigenous knowledge system) adalah pengetahuan yang khas milik suatu masyarakat atau budaya tertentu yang telah berkembang lama sebagai hasil dari proses hubungan timbal-balik antara masyarakat dengan lingkungannya Adimiharja, 2004). Konsep kearifan lokal atau kearifan tradisional atau sistem pengetahuan lokal (indigenous knowledge system) adalah pengetahuan yang khas milik suatu masyarakat atau budaya tertentu yang telah berkembang lama sebagai hasil dari proses hubungan timbal-balik antara masyarakat dengan lingkungannya (Marzali, dalam Mumfangati, dkk., 2004). Jadi, konsep sistem kearifan lokal berakar dari sistem pengetahuan dan pengelolaan lokal atau tradisional.

Karena hubungan yang dekat dengan lingkungan dan sumber daya alam, masyarakat lokal, tradisional, atau asli, melalui “uji coba” telah mengembangkan pemahaman terhadap sistem ekologi dimana mereka tinggal yang telah dianggap mempertahankan sumber daya alam, serta meninggalkan kegiatan-kegiatan yang dianggap merusak lingkungan (Mitchell, 2003). Sistem pengetahuan lokal atau sering juga disebut indigenous knowledge atau local knowledge adalah konsepkonsep mengenai segala sesuatu gejala yang dilihat, dirasakan, dialami ataupun yang dipikirkan, diformulasikan menurut pola dan cara berpikir suatu kelompok masyarakat. Sistem pengetahuan lokal berkenaan dengan aspek-aspek kehidupan masyarakat yang sangat luas. Ia bisa berkenaan dengan alam semesta (cosmology), flora, fauna, benda-benda, aktivitas, maupun peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi.

2.10.3 Perspektif global dalam melihat keadaan lingkungan saat ini

Pengelolaan lingkungan secara bijaksana menuntut adanya pengetahuan yang cukup tentang lingkungan dan akibat yang dapat timbul karena gangguan manusia. Oleh karena itu, konsep pemahaman isu-isi kritis lingkungan harus dipahami secara mendalam. Seseorang yang memiliki pemahaman mendalam mengenai isu-isu kritis lingkungan artinya orang tersebut telah memiliki cara pandang yang global dan diharapkan dapat membawa dampak positif untuk lingkungan. Oleh karena itu sangat dibutuhkan penelitian yang berkaitan dengan hubungan pemahaman isu-isu kritis lingkungan dengan perspektif global untuk mengidentifikasi hubungan antar keduanya. Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita juga diarahkan untuk kepentingan global. Dengan kata lain, perspektif global adalah suatu pandangan yang timbul akibat suatu kesadaran bahwa hidup ini adalah untuk kepentingan global yang lebih luas(Wihardit, 1999).

Isu lingkungan global merupakan permasalahan lingkungan dan dampak yang ditimbulkan dari permasalahan lingkungan tersebut mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi dunia serta menyeluruh. Isu lingkungan global mulai muncul dalam berberapa dekade belakangan ini. Kesadaran manusia akan lingkungannya yang telah rusak membuat isu lingkungan ini mencuat. Isu lingkungan global yang mencuat ke permukaan yang bersifat global serta yang paling penting dalam lingkungan adalah mengenai pemanasan global. Pemanasan global atau yang sering kita sebut global warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer,laut, dan daratan bumi. Pemanasan global atau global warming menjadi isu global mutakhir terkait lingkungan hidup dimana pencemaran dan pengrusakan terhadap lingkungan dianggap sebagai faktor penyebab hilangnya sifat kealamiahan bumi akibat pemanasan global. Dunia pun menyadari untuk melakukan upaya keras mengingat semakin terancamnya eksistensi kehidupan.

 

2.11 Bencana Alam dan Cara Penanganannya dari Berbagai Aspek

Letak geografis Indonesia pada pertemuan tiga lempeng atau kulit bumi aktif, yaitu lempeng Indo-Australia di bagian selatan, lempeng Eurasia di bagian utara dan Lempeng Pasifik di bagian Timur, menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara yang rawan bencana. Mengutip pernyataan yang disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tren bencana cenderung meningkat dari tahun ke tahun, seperti gempa, tsunami, erupsi gunung api, banjir, longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, serta puting beliung.          Sebagai contoh, gempa bumi di Lombok dan Sumbawa yang terjadi beberapa bulan lalu menimbulkan kerusakan dan kerugian sebesar Rp17,13 triliun. Demikian pula gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah yang menyebabkan kerugian dan kerusakan lebih dari Rp13,82 triliun. Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah korban meninggal dunia dan hilang akibat bencana pada tahun 2018 paling besar sejak 2007. Dari data BNPB, selama tahun 2007 hingga 2018, kejadian bencana besar yang menimbulkan korban banyak adalah pada tahun 2009, 2010, dan 2018. Pada tahun 2009 tercatat 1.245 kejadian bencana. Terjadi gempa cukup besar di Jawa Barat dan gempa di Sumatera Barat. Dampak bencana selama tahun 2009 adalah 1.767 orang meninggal dunia dan hilang, 5.160 orang luka-luka, dan 5,53 juta orang mengungsi dan terdampak bencana. Meskipun banyak pihak telah menyadari bahwa Indonesia adalah negara yang rawan bencana, namun secara umum tingkat kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah daerah dalam menghadapi bencanabencana besar masih relatif rendah. Salah satu upaya yang cukup efektif dalam melakukan manajemen bencana sejak dini adalah melalui sektor pendidikan. Sektor ini juga memiliki peran yang cukup besar dalam penanggulangan bencana, selain berperan juga sebagai sektor yang juga terkena dampak dari bencana itu sendiri karena banyaknya fasilitas sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia yang terkena dampak dari bencana. Peran pendidikan dalam penanggulangan bencana dilakukan melalui tindakan preventif melalui program pembelajaran baik secara formal masuk dalam kegiatan pembelajaran melalui kurikulum sekolah yang secara khusus masuk dalam setiap mata pelajaran sekolah yang memberikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan, dalam menanggulangi bencana. Secara nonformal kegiatan kegiatan ektrakurikuler juga diarahkan kesiapan siswa dalam menanggulangi bencana melalui PMR, Pramuka, serta ektrakurikuler lainnya. Sekolah Aman Bencana dengan tiga pilar utamanya juga merupakan salah satu upaya membangun kesiapsiagaan sekolah terhadap bencana.

 

2.12 Kependudukan, Kemiskinan dan Pendidikan di Indonesia

Menurut Sukirno (2006: 100) yang mengutip pendapat Nelson dan Leibstein mengemukakan bahwa terdapat pengaruh langsung antara pertambahan penduduk terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya Nelson dan Leibstein menunjukan bahwa pertumbuhan penduduk yang pesat di negara berkembang menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat tidak mengalami perbaikan yang berarti dan dalam jangka panjang akan mengalami penurunan kesejahteraan serta meningkatkan jumlah penduduk miskin.

Jumlah penduduk yang terlalu banyak atau kepadatan penduduk yang terlalu tinggi akan menjadi penghambat pembangunan ekonomi di negara berkembang. Jhingan (2003:214) mengemukakan bahwa pendapatan perkapita yang rendah dan tingkat pembentukan modal yang rendah semakin sulit bagi negara berkembang untuk menopang ledakan jumlah penduduk, sekalipun output meningkat sebagai hasil teknologi yang lebih baik dan pembentukan modal, peningkatan ini akan ditelan oleh jumlah penduduk yang terlalu banyak, alhasil tidak ada perbaikan dalam laju pertumbuhan nyata perekonomian.

Perbaikan dan peningkatan akses pendidikan secara gratis adalah salah satu kunci mengatasi masalah rumit pendidikan dan kemiskinan ini. Mengapa pendidikan ini penting untuk mengatasi kemiskinan? Mengutip hasil penelitian Denison (1962) dan Solow (1957), Todaro menyebutkan bahwa sumber utama dari pertumbuhan ekonomi dan kemajuan negara-negara maju saat ini bukanlah physical capital, melainkan human capital.

2.13 Konflik, Disintegrasi Bangsa dan Perdamaian Dunia

            2.13.1 Pengertian

konflik berasal dari bahasa Latin 'configure' yang berarti saling memukul. Sementara secara sosiologis, konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana satu di antara pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), disintegrasi adalah keadaan tidak bersatu padu; keadaan terpecah belah; hilangnya keutuhan atau persatuan; perpecahan. Disintegrasi bangsa adalah memudarnya kesatupaduan antargolongan dan kelompok yang ada dalam suatu bangsa yang bersangkutan.

Perdamaian dunia adalah sebuah gagasan kebebasan, perdamaian, dan kebahagiaan bagi seluruh negara dan/atau bangsa. Perdamaian dunia melintasi perbatasan melalui hak asasi manusia, teknologi, pendidikan, teknik, pengobatan, diplomat dan/atau pengakhiran seluruh bentuk pertikaian.

 

            2.13.2 Faktor yang Menyebabkan Konflik dan Disintegrasi Bangsa

Ø  Perbedaan Ideologi

Setiap negara tentu punya ideologi masing-masing yang harus juga dimiliki oleh para warga negaranya. Masalah akan muncul ketika muncul berbagai ideologi dengan paham yang tidak sesuai dengan ideologi negara. Contohnya adalah ideologi atau dari Indonesia adalah Pancasila. Namun, banyak ideologi selain Pancasila yang berkembang di tengah masyarakat. Keberadaan ideologi selain Pancasila tersebut dapat mengancam persatuan dan dapat menyebabkan kehancuran pada suatu tatanan hidup masyarakat. Seperti komunisme, marxisme dan lain-lain.

Ø  Demografi Yang Timpang

Kesenjangan dalam demografis juga bisa menjadi penyebab dari terjadinya disintegrasi bangsa. Ketika pemenuhan kebutuhan tidak seimbang, rakyat akan berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhannya. Ini bisa memunculkan rasa kecemburuan yang akan menuntut berbagai hal dan bisa berakibat perpecahan.

Ø  Iklim Politik yang Kurang Sehat

Ini adalah salah satu pemicu yang bisa menyebabkan terjadinya perpecahan. Akan ada oknum yang mempermainkan politik untuk kepentingannya sendiri. Hasilnya? Banyak terjadi demonstrasi dan perpecahan di tengah masyarakat ketika membahas masalah politik ini.

Ø  Menurunnya Tingkat Toleransi di Tengah Masyarakat

Menghormati segala perbedaan adalah hal yang penting dalam hidup berbangsa. Kita tidak boleh membedakan sikap terhadap orang lain hanya karena suku, ras, agama, adat, kondisi ekonomi, kondisi fisik, tingkat pendidikan ataupun hal-hal lainnya. Namun nyatanya saat ini, toleransi dari masyarakat semakin berkurang. Banyak sekali kejadian yang bisa membuat perpecahan bangasa dimulai dari tidak adanya toleransi. Kita harus waspada nih untuk hal yang satu ini.

Ø  Kemajuan Ekonomi yang Terhambat

Hal ini bisa menyebabkan kesenjangan yang besar di antara orang-orang yang berkecukupan dengan yang memiliki kekurangan finansial di tengah masyarakat. Tingginya tingkat pengangguran juga merupakan akibat dari lambatnya kemajuan ekonomi. Hal-hal tersebut dapat meningkatkan kriminalitas dan perpecahan di antara penduduk suatu negara.

            2.13.4 Contoh Konflik dan Disentrigasi bangsa

Ø  Terbentuknya PRRI dan PERMESTA

PRRI merupakan sebuah singkatan dari Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia. Pemberontakan ini terjadi akibat angkatan darat di Sulawesi dan Sumatera merasa tidak diperlakukan dengan adil dibandingkan tentara di Jawa yang lebih sejahtera. Pemberontakan ini mendapat dukungan rakyat, yang kemudian bernama PERMESTA (Perjuangan Rakyat Semesta)

Ø  Pemberontakan Andi Aziz

Pemberontakan ini terjadi pada bulan Maret sampai April 1950 di Makassar, Sulawesi Selatan. Andi Aziz merupakan mantan pasukan KNIL atau tentara Hindia Belanda. Ia bersama pasukannya melakukan pemberontakan karena merasa tidak senang dengan kedatangan APRIS. Selain itu, Andi Aziz juga berusaha untuk mempertahankan Negara Indonesia Timur (NIT). Pemberontakan Andi Aziz ditaklukkan oleh pasukan militer Indonesia yang dipimpin oleh Kolonel A.E. Kawilarang. Baca juga: Pasukan Andi Azis Menolak Tentara dari Jawa Sejarah Pemberontakan Andi Azis: Penyebab, Tujuan dan Dampaknya

Ø  Republik Maluku Selatan (RMS)

Pemberontakan RMS ini dilatarbelakangi oleh adanya penolakan masyarakat Maluku, terhadap terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka menolak jika Negara Indonesia Timur, digabungkan ke dalam NKRI dan ingin mendirikan negaranya sendiri, yaitu Republik Maluku Selatan. Baca juga: Sejarah Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) & Aksi Tokohnya

Ø  PKI Madiun

Pemberontakan ini terjadi akibat perbedaan ideologi antara komunis dan Pancasila. Konflik ini berawal dari sakit hati Amir Syarifuddin yang diberhentikan sebagai menteri. Amir kemudian membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang berisi tiga partai besar komunis dengan tujuan menjatuhkan kabinet Mohammad Hatta. Upaya untuk mencapai proses integrasi nasional dan menghindari disintegrasi nasional dapat dilakukan dengan menjaga keselarasan antarbudaya dan rasa persatuan. Hal itu dapat terwujud dengan adanya harmonisasi dari peran pemerintah dan partisipasi masyarakat.

 

 

 

            2.13.5 Cara Mengatasi Konflik dan Disintegrasi Bangsa

Ø  Memberikan pemahaman tentang patriotisme

Upaya pencegahan disintegrasi bangsa yang bisa dilakukan adalah masyarakat harus memiliki jiwa patriotisme atau cinta tanah air. Masyarakat harus mulai berpikir bahwa kepentingan negara jauh lebih berfaedah dan lebih penting dibandingkan dengan kepentingan pribadi maupun juga kelompok. Rasa cinta tanah air, rasa persaudaraan, dan jiwa pancasila memang harus ditanamkan oleh setiap individu.

Ø   Menghilangkan hal-hal yang berbau primodalisme

Primodalisme merupakan sebuah pandangan atau sikap yang memegang kuat mengenai hal-hal yang sudah dibawa sejak kecil. Hal-hal tersebut bisa berhubungan dengan tradisi, kepercayaan, adat-istiadat, dan lain sebagainya. Semua orang harus mulai meninggalkan primodalisme sempit yang bisa mempengaruhi stabilitas berbangsa dan bernegera.

Selain itu, tindakan-tindakan lainnya yang berhubungan atau berpotensi menimbulkan KKN atau Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme juga harus ditinggalkan. Ketiga hal juga bisa memicu munculnya rasa ketidakpercayaan masyarakat sehingga kemudian masyarakat berpotensi melakukan perlawan yang akhirnya mengakibatkan disintegrasi bangsa.

Ø  Rakyat harus punya sikap selektif

Tidak bisa kita pungkiri bahwa ada pihak-pihak yang saat ini sudah berusaha untuk memecah belah bangsa. Usaha pemecah belah bangsa tersebut biasanya dilakukan dengan membawa isu-isu yang sensitifi, seperti agama. Terlebih lagi, perkembangan dunia komunikasi sudah semakin maju dimana berita akan sangat mudah menyebar melalui media sosial. Oleh karena itu, masyarakat diminta harus lebih cerdas dan selektif di dalam membaca dan memilih berita yang muncul atau sedang viral. Tidak semua berita yang viral tersebut terbukti benar alias fakta. Masyarakat harus pandai mengecek kebeneran dari berita atau isu-isu yang dimunculkan oleh berbagai akun di media sosial. Dengan begitu, mereka tidak akan mudah termakan isu tersebut.

Ø  Meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat

Upaya mencegah disintegrasi bangsa juga bisa dilakukan dengan meningkatkan kepercayaan masyarakat. Saat ini kepercayaan masyarakat menurun terhadap lembaga-lembaga yang sebelumnya dinilai masyarakat memiliki kredibilitas dan netralitas. Lalu bagaimana mengatasinya? Pemerintah harus benar-benar mampu membangun kepercayaan mereka dengan penjelasan dan berbagai bukti yang dilakukan.

Ø  Melawan berbagai gerakan separatis

Pemerintah juga harus melawan berbagai gerakan separatis yang muncul yang dapat mengganggu stabilitas negara. Tentu hal ini juga harus diimbangi dengan keterlibatan masyarakat di dalam mengakses berita tersebut. Pemerintah harus menjelaskan secara jelas mengenai gerakan yang mereka lawan berdasarkan bukti-bukti yang kuat. Dengan begitu, disintegrasi bangsa bisa dicegah.

 


 

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hakikat konsep perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berperilaku terhadap suatu masalah atau kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yakni dari sisi kepentingan dunia atau internasional. Salah satu manfaat perspektif global yaitu mengembangkan dan memahami makna perspektif global baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam mengembangan profesinya. Dalam mempelajari perspektif global kita juga harus mengetahui tentang globalisasi, salah satunya memahami dampak dari globalisasi itu sendiri. Perspektif global berakar dari ilmu-ilmu sosial antara lain antropologi, sosiologi, sejarah, ekonomi, geografi dunia,  dan politik yang bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan  kesadaran sebagai  warga dunia yang berpartisipasi aktif.

3.2 Saran

Kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran apabila terdapat kesalahan kata dalam penulisan ini. Kritik dan saran yang membangun akan menjadikan kami lebih baik kedepannya dalam penulisan makalah. Harapan kami dengan ditulisnya makalah ini bisa berguna bagi kita semua untuk menambah ilmu pengetahuan terutama dibidang pengantar pendidikan. Kurang dan lebihnya tentang makalah ini kami selaku penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Budiman, Arif. 2000. Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta : Gramedia pustaka Utama.

Fakih, Mansour. 2001. Sesat Pikir Teori Pembangunan dan Globalisasi. Yogyakarta: Insist Press.

Akbar,  sa'dun dkk.   2009.   Model-Model Pembelajaran      Terpadu      PendidikanKewarganegaraan   SD.   Malang:   IKIP   MALANG.

Agustina, E., Syechalad, M. N., & Hamzah, A. (2018). Pengaruh jumlah penduduk, tingkat pengangguran dan tingkat pendidikan terhadap kemiskinan di Provinsi Aceh. Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam, 4(2), 265-283.

Martono, Nanang. 2011. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Rajawali Pers.

Soekento, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sumaaatmaja, N dan Kusuwaya W. 2002. Perspektif Global. Universitas Terbuka.

Nusid, Sumaatmadja. 2008. Perspektif Global. Jakarta : Universitas Terbuka.

Fajar, Arnie. 2005. Portofolio dalam Pelajaran IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyana,  Rohmat.  2011.  Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.